Wednesday, January 06, 2016

Benarkah Data Center Boros Listrik?

Mungkin banyak masyarakat yang masih belum mengetahui apa itu data center. Padahal keberadaan data center sangatlah penting untuk menjadi tempat penyimpanan data rahasia. Di Indonesia sendiri pusat penyimpanan data tersebut biasanya berada di kota besar, seperti data center Jakarta, data center Bali, dan lain sebagainya. Data center ini biasanya disewa oleh perusahaan-perusahaan untuk mengamankan data rahasia terkait bisnis atau kliennya. 

Hingga saat ini, banyak terjadi pro kontra terhadap keberadaan data center. Pasalnya, data center dianggap sebagai penyumbang energi terbesar di bumi. Hal tersebut memang tidak bisa dipungkiri, sebab sistem keamanan dan listrik di data center memang boros karena harus aktif selama 24 jam penuh. Jika dihitung-hitung, jumlah penggunaan listrik untuk data center pertahunnya ternyata lebih besar dari penggunaan listrik untuk sepuluh juta rumah dalam setahun! Besar sekali, ya! Tidak hanya itu saja, polusi yang disebabkan data center juga sangat besar, yakni sebesar 70 juta ton emisi karbon dioksida—dan untuk membersihkannya dibutuhkan sekitar dua miliar pohon. Untuk itu, tidak heran jika inovasi terbaru di bidang data center lebih mengedepankan sistem yang ramah lingkungan agar bisa menggunakan energi secara efisien.

Untuk menyiasatinya, biasanya pihak data center menyiapkan rancangan infrastruktur yang inovatif dan berdaya guna. Hal ini ditujukan untuk menghemat penggunaan energi dan mengoptimalkan konsumsi listrik di data center. Dibentuk juga sebuah sistem manajemen energi yang menyediakan visibilitas dan pengontrolan energi. Maksudnya adalah untuk menggunakan energi seminim mungkin namun tetap optimal dalam segi pemanfaatannya.

Energi lain yang digunakan di dalam sebuah data center adalah untuk sistem pendingin. Hampir setiap ruang di data center harus dilengkapi dengan pendingin untuk penggunaannya.  Untuk itu, tidak mengherankan jika energi yang dikeluarkan untuk sistem pendingin tidak kalah besar dengan energi operasional lainnya. Untuk bagian sistem pendingin, biasanya pengaturan untuk menghemat energinya dilakukan dengan pengaturan ruang, tipe lantai, dan juga penataan perangkat sehingga pendingin bisa bekerja maksimal tanpa harus mengeluarkan daya yang terlalu besar.

0 comment:

Post a Comment